Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review : Happy New Year


“In this world there are two types of people, winners and losers. But life definitely gives every loser that one chance in which he can become a winner.”

Apabila kau mencari orisinalitas pada Happy New Year, nyaris mustahil untuk memperolehnya. Tengok saja pada plotnya: sekelompok pecundang yang terdiri atas sejumlah bintang Bollywood kelas A menyamar sebagai penerima kejuaraan tari tingkat dunia untuk mencuri sebuah berlian berharga. Terdengar, errr... begitu familiar? Sekilas akan membuatmu teringat kepada Ocean’s Eleven, Now You See Me, dan Step Up. Tetapi kalau tujuanmu ialah memperoleh hiburan – tentunya ini yakni alasan lebih banyak didominasi penonton bertandang ke bioskop – dan enggan peduli bahwa sebuah film harus mempunyai tuturan kisah yang cerdas pula padat berisi, maka terimalah seruan dari Farah Khan – sebelumnya telah beberapa kali berkolaborasi bersama Shahrukh Khan lewat Kuch Kuch Hota Hai (sebagai koreografer), serta Main Hoon Na dan Om Shanti Om (sebagai sutradara) – untuk ikut berpesta pora dalam film arahannya selama kurang lebih 3 jam. Untuk mampu menikmati ‘pesta’ yang meriah dalam Happy New Year, Farah hanya memberi satu persyaratan kepada penonton: tinggalkan otakmu di luar gedung bioskop. Bersenang-senanglah! 

Setelah sang ayah dijebak melaksanakan pencurian berlian oleh pengusaha kaya berjulukan Charan Grover (Jackie Shroff) yang berujung pada penahanan, Charlie (Shahrukh Khan) berniat untuk balas dendam dengan melakukan hal yang serupa pada Charan. Caranya, menggondol Shalimar Diamonds yang diawasi secara ketat di Dubai. Untuk menunaikan rencananya, Charlie pun merekrut hacker handal Rohan (Vivaan Shah), mahir bom dengan telinga terganggu Jag (Sonu Sood), spesialis pembobol brankas Tammy (Boman Irani), dan pemabuk yang kebetulan memiliki wajah serupa dengan putra Charan, Nandu (Abhishek Bachchan). Selesai kasus? Tentu tidak. Charlie lantas menyadari cara paling memungkinkan bagi mereka mencapai lokasi ialah dengan berpartisipasi dalam World Dance Championship, sementara tak satupun dari mereka mampu menari! Sebagai solusi, direkrutlah penari bar Mohini (Deepika Padukone) untuk mengajarkan beberapa tarian tanpa pernah memberitahunya bahwa keterlibatan mereka di kompetisi ini tak lebih dari sekadar kedok. 

Ya, Happy New Year memang tidak menuntut apapun kepada penonton kecuali duduk santai di bangku bioskop seraya mengunyah berondong jagung maupun menyeruput minuman ringan. Inilah bentuk eskapisme yang ditawarkan oleh Farah Khan. Apabila kamu tidak keberatan dengan plot yang seringan bulu, guyonan-guyonan slapstick yang seringkali mencapai tingkatan lebay, serta durasi panjang khas film Bollywood lengkap disertai nyanyian dan goyangan, maka terperinci Happy New Year ialah untukmu. Dan memang, itulah yang terhidang di layar lebar sepanjang durasi mengalun. Yang menjadi pertanyaan, dengan formula ‘basic’ semacam ini, apakah film lantas melelahkan untuk disimak? Secara mengejutkan, tidak sama sekali. Well, memang tiada dapat dipungkiri ada kalanya kita merasa berada di tengah-tengah kondisi film yang kelewat berlama-usang dalam bertutur – utamanya di paruh pertama film yang morat-marit dengan dagelan yang timbul karam kadang kocak kadang garing – tetapi seiring berjalannya waktu, Happy New Year semakin membaik dan semakin membaik. 

Setelah keenam pecundang ini menjejakkan kaki di kompetisi, ketika itulah lantunan alur mulai nyaman untuk diikuti. Kita digiring memasuki plot perampokan dan yang terpenting... penuh tarian! Mengingat latar belakang Farah Khan adalah koreografer, maka bukan sesuatu yang mengherankan ketika kamu menyaksikan serangkaian koreografi yang tertata manis di sini. Dimulai dari goyangan terabsurd (tetapi begitu mengesankan) sampai menghentak berkesan megah, dapat kamu jumpai. Kesemuanya diiringi oleh deretan tembang easy listening, khususnya ‘India Waale’ dan ‘Dance Like A Chammiya’ yang menjadi kesukaan secara personal, sehingga sulit untuk tidak ikut menggoyangkan badan di beberapa dance sequences. Tidak hanya soal bersenang-bahagia di atas panggung, film pun mempunyai amunisi mencukupi tatkala membawa kita kepada keseruan ketika ‘misi mustahil’ ini dieksekusi hingga-hingga mencengkram bersahabat dingklik bioskop seraya berharap-harap cemas, kemudian memperlihatkan kehangatan yang menyentuh hati. 

Pengarahan apik dari Farah Khan yakni kuncinya. Akan tetapi, Happy New Year akan terasa masbodoh tanpa sokongan memadai dari departemen akting... yang tentu hampir mustahil untuk tidak dicapai. Hey, garda terdepan film ini diisi oleh barisan bintang kelas A! Kamu tidak meremehkannya, bukan? Shahrukh Khan, mirip biasa, memberi karismanya sebagai lead dengan chemistry terjalin mengesankan bersama setiap pemain dari Deepika Padukone yang mencerahkan film – di tengah-tengah dominasi para laki-laki – Sonu Sood, sampai Boman Irani. Jackie Shroff yang diposisikan sebagai villain utama pun tampil begitu menjengkelkan yang menciptakan penonton turut bersorak sorai ketika tokoh yang diperankannya memperoleh akhir setimpal. Namun, paling bersinar pula mencuri perhatian di Happy New Year ialah Abhishek Bachchan yang berperan ganda sebagai sekutu sekaligus lawan dengan performa komikal paling menghibur sepanjang karirnya. Kemunculan Nandu di layar merupakan menandakan baik akan munculnya gelak tawa yang renyah dari penonton. Bahkan, tokoh Nandu – well, tambahkan pula tari-tarian dalam balutan visual megah – sudah merupakan alasan yang cukup untuk tidak melewatkan Happy New Year terutama kalau apa yang kamu inginkan yaitu murni sebuah film pelepas penat.

Acceptable


Post a Comment for "Review : Happy New Year"