Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review : Chef


“I may not do everything great in my life, but I'm good at this. I manage to touch people's lives with what I do and I want to share this with you.” 

Saat menetapkan untuk menyantap film yang dikategorikan sebagai ‘food porn’ – well, kurang lebih ini film kuliner – kamu tentu telah mengetahui apa yang akan dihadapi. Pemandangan kuliner menggiurkan mata bertebaran sepanjang durasi, menarik hati kepercayaan perutmu yang senantiasa merintih-rintih memohon untuk diisi dengan sepiring makanan yummy yang kamu saksikan di layar lebar. Godaan yang terperinci sangat sulit untuk ditolak. Glek. Bahkan mengantisipasinya dengan mengenyangkan diri bukanlah sebuah solusi terbaik sebab pada risikonya, yah, kau akan kembali kelaparan. Coba saja saksikan apa yang telah diperbuat oleh Jon Favreau (Elf, Iron Man) di Chef ini. Tanpa mempunyai sedikit pun belas kasihan, Favreau membiarkan para penonton ‘tersiksa’ dengan ‘panorama’ anggun yang dihidangkannya sepanjang 100 menit yang akan menciptakan siapapun mengurungkan niat untuk berdiet... setidaknya pada hari menyaksikan film ini. 

Menjadi protagonis utama pada Chef ialah seorang koki ternama di sebuah restoran mewah yang berada di Los Angeles, Carl Casper (Jon Favreau). Walau memiliki karir gemilang, kekasih yang bagus (Scarlett Johansson) dan dihormati oleh rekan-rekan kerjanya, Carl tidak bahagia. Selain hubungan dengan putranya, Percy (Emjay Anthony), kurang serasi alasannya adalah kesibukan Carl di dapur, atasan Carl sekaligus pemilik restoran, Riva (Dustin Hoffman), pun mengekang kreativitasnya sedemikian rupa sehingga gagal memberi kesan baik bagi kritikus kuliner besar lengan berkuasa, Ramsey Michel (Oliver Platt), yang berharap lebih kepada Carl. Mendapat ulasan buruk yang berlanjut pada pertengkaran dengan Ramsey di kawasan umum yang menghebohkan dunia maya terperinci menjadi akhir bagi karir Carl. Pontang panting tanpa pekerjaan, mantan istri Carl, Inez (Sofia Vergara), mendesak Carl untuk membangun bisnis makanannya sendiri memakai food truck sekalipun Carl menentang keras pandangan baru Inez ini. 

Sebagai sebuah film kuliner, hidangan utama yang tentu dipersiapkan sebagai andalan Chef ialah tangkapan gambar-gambar makanan yang melenakan mata. Bersiaplah untuk mendengar perutmu meronta-ronta dan mengalami ‘orgasme’ dimulai sejak Favreau membuka gelaran kisahnya hingga menutupnya. Ada beberapa wujud makanan yang menampakkan diri di sini, tetapi menjadi satria yaitu daging panggang a la Texas, Cubanosandwich khas Kuba, dan (bentuk paling sederhana) roti panggang dengan lumeran keju leleh di tengah-tengahnya. Bukankah hanya dengan mendengar namanya saja sudah membuatmu, errr... meneteskan air liur? Oh, sensasinya akan lebih maksimal jikalau kau berani menetapkan untuk menyaksikan Chef di layar lebar dalam keadaan perut kosong. Bisa jadi, hanya sesaat setelah film final, kamu akan melakukan perburuan terhadap sandwich maupun truk masakan. 

Sekalipun materi pergunjingan dalam Chef adalah wacana dunia masakan, film tak serta merta bermetamorfosis selayaknya program Eat Street dan hanya menonjolkan masakan sebagai daya tarik satu-satunya. Apa yang lantas membuat Chef terasa berisi ialah adanya perpaduan lembut antara kejenakaannya yang akan memantik tawamu serta kehangatan yang akan membuatmu tersentuh di dalam ramuan penceritaannya. Walau dimulai sedikit lambat, Chef tidak pernah terasa membosankan dan sedikit demi sedikit tuturan dongeng menjadi semakin mengikat terutama sesudah Favreau menunjukkan upaya Carl untuk merintis kembali karirnya dari nol dengan bantuan Inez dan rekan kerjanya yang setia, Martin (John Leguizamo), seraya mencairkan dinginnya hubungan bersama Percy serta bagaimana social media memberikan pengaruh yang tidak lagi bisa dipandang sebelah mata bagi karir seseorang di akil balig cukup akal ini. Ketika Favreau lantas tancap gas dengan menggiring film menjadi road movie, pesona Chef pun semakin tak tertahankan. Penonton memperoleh menu yang tidak sekadar elok, tetapi juga yummy, mengenyangkan, sekaligus memuaskan. Tiada sedikit pun keberatan untuk menyantap kembali Chef suatu ketika nanti.

Exceeds Expectations

Post a Comment for "Review : Chef"